Awal Karier Kylian Mbappe

 "Saya masih demikian muda saat itu, kemungkinan 10 atau 11 tahun," kata Mbappé saat diinterviu FourFourTwo. "Saya ke London dan tinggal kurang dari Agen Slot Terpercaya satu minggu di situ. Saya latihan di Chelsea dan kami lakukan laga pertemanan menantang Charlton Athletic.

"Kami menang 6-0 atau 7-0. Saya bermain di muka tapi saya pikir saya tidak cetak gol. Tetapi itu pengalaman bagus; pengalaman pertama saya ke luar negeri dan peluang saya menyaksikan bagaimana permainan sepakbola Inggris," tambahnya.

Sesudah Chelsea memilih untuk tidak mengambilnya, Mbappé kembali lagi ke Perancis dan kembali dilatih si ayah. Sekian tahun berlalu, gantian Real Madrid yang tertarik mengetesnya. Pelatih yang mengetes kekuatannya langsung ialah Zinedine Zidane.

Real Madrid langsung tertarik sama kekuatan Mbappé. Tetapi waktu itu si ayah menjelaskan jika kehadiran dianya dan Mbappé ke Madrid cuma  Togel Hari Ini untuk memberi Mbappé pengalaman. Wilfried malas anaknya terlampau cepat berpindah atau alami kenaikan profesi terlampau awal yang dapat membuat anaknya tidak konsentrasi jalani profesi.

Walau bagaimanapun Real Madrid jadi kesebelasan yang tidak terlewatkan untuk Mbappé. Apa lagi dia mengidolai Cristiano Ronaldo. Di kamarnya dia banyak memiliki poster Ronaldo yang mengenakan seragam Real Madrid.


Beberapa waktu selanjutnya, Mbappé didaftarkan si ayah ke Clairefontaine, pusat training nasional Perancis umur 13-15 tahun. Clairefontaine sendiri punyai rekam jejak mempertajam bakat-talenta berpotensi Perancis untuk selanjutnya siap melalui profesi professional. Beberapa pemain yang sempat mencicip sekolah tinggi ini ialah Zidane, Griezmann, Paul Pogba, Patrice Evra, Hugo Lloris, Olivier Giroud, Laurent Koscielny, dan ada banyak kembali.


Reputasi Clairefontaine jadikan sekolah tinggi ini tempat nongkrong-nya beberapa pemandu talenta kesebelasan-kesebelasan besar Eropa. Mbappé juga tidak lepas dari pengamatan beberapa talenta scout itu. Real Madrid coba kembali untuk mengambilnya. Valencia juga tidak ingin kalah. Tetapi pada akhirnya Mbappé cenderung pilih AS Monaco atas anjuran si ayah, dengan pemikiran program peningkatan pemain muda Monaco lebih janjikan dibanding kesebelasan lain.


Di Monaco-lah Mbappé makin terasah jadi striker tajam. Dia jalani kiprah senior di umur 16 tahun, pecahkan rekor pemain paling muda Monaco yang awalnya digenggam legenda Perancis, Thierry Henry. 2 bulan sesudah kiprah, gantian pembuat gol paling muda Monaco yang diperpecahkan Mbappé, kembali lagi menaklukkan rekor Henry.


Mulai sejak tersebut Mbappé digadangkan sebagai penerus tapak jejak Henry dan diprediksikan dapat mempunyai profesi seperti Henry. Hal tersebut diaminkan.diiyakan oleh pelatih legendaris Perancis, Arsene Wenger. Permainan Mbappé mengingati Wenger pada Henry muda yang sempat dilatihnya saat ke-2 nya masih di Monaco dan diambil Arsenal. Karenanya Wenger sempat usaha datangkan Mbappé ke Arsenal.